
- Version 1
- Download 2
- File Size 10 Mb
- File Count 1
- Create Date 27 November 2019
- Last Updated 27 November 2019
Masih dalam kajian tauhid memasuki kajian yang ke empat masih di bab 1 dalil yang ke 3 yaitu surat Al-Isra ayat 23-24, Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray dalam kajian beliau menjelaskan tentang perintah tauhid dan berbakti kepada kedua orang tua, dimana hal ini tidak bisa dipisahkan tauhid tidaklah lengkap tanpa berbakti kepada orang tua, dan berbakti kepada kedua orang tua tidaklah lengkap tanpa tauhid. Kitabnya bisa sobat download disini kitab tauhid.pdf
Dalil Tentang Tauhid dan Berbakti Kepada kedua orang tua
Surat al-Isra Ayat 23
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Arab-Latin: wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
Terjemah
Terjemah Arti: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. —( Surat Al-Isra Ayat 23 )
Tafsir
Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Dan tuhanmu (wahai manusia) telah memerintah, mengharuskan dan mewajibkan untuk diesakan dalam peribadahan kepadaNya, dan Dia memerintahkan untuk berbuat baik kepada bapak-ibu, terutama di saat mereka berusia lanjut, janganlah engkau berkeluh kesah, jangan merasa kesal terhadap sesuatu yang engkau lihat dari mereka atau salah satu dari mereka, dan jangan memperdengarkan kepada mereka ucapan yang buruk, bahkan jangan pula berkata (ah) sekaliapun ia merupakan tingkat terendah dari ucapan yang buruk. Dan janganlah muncul darimu tindakan buruk kepada mereka berdua. Akan tetapi bersikaplah lembut kepada mereka berdua. Dan katakanlah kepada mereka berdua selalu perkataan lembut bagi tulus. (Tafsir al-Muyassar)
23. Wahai hamba Allah! Tuhanmu telah memerintahkan dan mewajibkan atasmu untuk tidak menyembah selain-Nya, serta memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua terutama ketika mereka telah berusia lanjut. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengeluh dari mereka dengan kata-kata yang menyakiti mereka, dan jangan pula membentak dan berkata kasar kepada keduanya, namun ucapkanlah kepada mereka perkataan baik yang penuh lembut dan santun. (Tafsir al-Mukhtashar)
23. Wahai manusia, Allah telah memberikan perintah yang mutlak dan ketentuan agar kalian tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah, dan sebaiknya kalian berbuat baik kepada kedua orang tua secara sempurna, jika salah satu atau keduanya telah sampai pada umur yang seharusnya kamu jaga dan pelihara. Janganlah menyakiti keduanya dengan memberi penderitaan terkecil (sekalipun) seperti mengucapkan kata (Uffin) yang menunjukkan pada kemalasan atau keberatan hati. janganlah memperingatkan keduanya dengan kasar, dan ucapkanlah perkataan yang indah dan halus kepada keduanya (Tafsir al-Wajiz)
وَقَضَىٰ رَبُّكَ
(Dan Tuhanmu telah memerintahkan) Yakni Allah memerintahkan dengan perintah yang tegas agar mengesakan-Nya dalam ibadah.
وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا ۚ
(dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya) Kemudian Allah mengkhususkan penyebutan keadaan orang tua ketika telah lanjut usia karena ketika itu mereka sangat membutuhkan kebaktian dari seorang anak, dengan firman-Nya:
إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما إِمَّا يَبْلُغَنَّ
(jika telah berumur lanjut) Yakni apabila mereka telah mencapai umur yang telah lanjut.
عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا
(salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu) Yakni dalam tanggunganmu.
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ
(maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”) Yakni kalimat atau suara yang menunjukkan rasa kesal dan berat.
وَلَا تَنْهَرْهُمَا
(dan janganlah kamu membentak mereka) Makna (النهر) yakni cacian dan sikap kasar. Yakni janganlah kamu berbicara dengan keduanya dengan suara yang membentak di hadapan keduanya.
وَقُل لَّهُمَا
(dan ucapkanlah kepada mereka) Sebagai ganti dari rasa kesal dan bentakan tersebut.
قَوْلًا كَرِيمًا
(perkataan yang mulia) Yakni perkataan yang lembut dan penuh kasih sayang, dengan menggunakan ungkapan yang paling baik dan paling lembut dan penuh adab dan rasa hormat. (Zubdatut Tafsir)
Surat al-Isra Ayat 24
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
wakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
Terjemah
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". — (Surat Al-Isra Ayat 24 )
Tafsir
24 Dan bersikaplah kepada ibu-ibu dan bapak-bapakmu dengan merendah dan tawadhu sebagai bentuk sayang kepada mereka, dan mohonlah kepada tuhanmu agar berkenan menyayangi mereka berdua dengan rahmatNya yang luas semasa mereka masih hidup maupun setelah wafat, sebagaimana mereka dahulu bersabar dalam mendidikmu semasa masih kecil, yang tak berdaya lagi tak punya kekuatan. (Tafsir al-Muyassar)
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh rasa kasih sayang, dan katakanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangi dan rahmatilah keduanya karena mereka berdua telah bersusah payah membina dan memeliharaku sewaktu kecil. (Tafsir al-Mukhtashar)
24. Dan tunjukkanlah ketundukkan dan kerendah hatian kepada keduanya untuk menambahkan kasih sayangmu kepada keduanya. Dan berdoalah: “Wahai Tuhanku kasihilah keduanya (orang tuaku) dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi dan mendidikku saat masih kecil” (Tafsir al-Wajiz)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
(Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan) Asal dari ungkapan ini diambil dari perilaku burung jika ingin memeluk anaknya untuk mengasuh dan mengasihinya maka ia akan merendahkan sayapnya. Seakan-akan Allah berfirman kepada seorang anak “peliharalah kedua orang tuamu dengan mendekatkan dirimu dan tunduklah pada mereka.
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
(dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”) Yakni dengan kasih sayang seperti kasih sayang mereka ketika mengasuhku. Atau maknanya adalah kasihilah mereka sebab mereka telah mengasuhku. (Zubdatut Tafsir)
Referensi: https://tafsirweb.com/37697-surat-al-isra-ayat-23-24.html
Rekaman kajian perintah Tauhid dan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Video
Semoga bermanfaat. Hal ini tak lain hanyalah andil penulis dalam meneruskan dakwah tauhid dakwah para rosul.
File | |
---|---|
004_Perintah_Tauhid_dan_Berbakti.mp3 |