
- Version 1
- Download 1
- File Size 0.00 KB
- File Count 1
- Create Date 4 Desember 2019
- Last Updated 3 Desember 2019
Pembahasan kitab tauhid memasuki bab yang kedua dengan judul keistimewaan tauhid, dan dosa dosa yang di hapuskan karena tauhid. Kita selalu berbuat dosa dan yang terbaik di antara pendosa adalah yang bertobat. Tauhid adalah amalan yang terbesar dan tauhid adalah sebab terbesar seseorang mendapat ampunan. Di kajian kali ini Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray menerangkan tentang kunci meraih nikmat keamanan dan hidayah.
Dalil yang pertama Surat Al-An’am Ayat 82
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Arab-Latin:
Allażīna āmanụ wa lam yalbisū īmānahum biẓulmin ulā`ika lahumul-amnu wa hum muhtadụn
Terjemah Arti:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan)
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, dan melaksanakan syariatNya dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang akan mendapatkan ketenangan dan keselamatan, dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh taufik menuju jalan yang haq.
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
82. Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya, serta tidak mencampur iman mereka dengan syirik sajalah yang akan mendapatkan kedamaian dan keselamatan, bukan golongan yang lain. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan bimbingan. Mereka dibimbing oleh Rabb mereka ke jalan yang benar.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
الَّذِينَ ءَامَنُوا۟
(Orang-orang yang beriman) Yakni mereka adalah orang-orang yang lebih berhak mendapat keamanan daripada orang-orang musyrik.
وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمٰنَهُم بِظُلْمٍ
(dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman) Yakni yang tidak mencampurnya dengan kezaliman. Dan yang dimaksud dengan kezaliman disini adalah kesyirikan, karena syirik merupakan perbuatan menjadikan peribadatan untuk yang berhak diibadahi; sedangkan makna zalim adalah menolak memberikan hak kepada yang berhak dan memberikannya kepada yang tidak berhak.
Ibnu mas’ud berkata: ketika ayat ini diturunkan para sahabat Rasulullah merasa berat, lalu mereka berkata kepadanya: “siapa yang mampu untuk tidak menzalimi dirinya?”. Maka rasulullah menjawab: “ayat ini tidak seperti apa yang kalian bayangkan, tetapi ayat ini sebagaimana yang Lukman al-hakim katakan: Hai anakku, janganlah kamu berbuat syirik kepada Allah, karena kesyirikan sungguh adalah kezaliman yang besar.”
Referensi: https://tafsirweb.com/2206-surat-al-anam-ayat-82.html
Preview audio
File | |
---|---|
007 Kunci Meraih Nikmat Keamanan dan Hidayah (Kitab Tauhid).mp3 |