5 Kunci Rahasia Terkabulnya Do'a, Menurut Pandangan Ulama dan Dalil Dari Alquran dan Hadist


Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling penting dalam Islam. Ia merupakan komunikasi langsung seorang hamba dengan Allah, yang mencakup permohonan, pengharapan, dan penghambaan. Setiap umat Islam percaya bahwa doa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Namun, tidak semua doa langsung terkabul sebagaimana yang diinginkan. Sebagian orang mungkin merasa doa mereka belum terkabul setelah berusaha keras berdoa. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi kunci agar doa kita terkabul?

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 kunci rahasia terkabulnya doa, dengan pandangan ulama dan dalil dari Al-Qur'an serta hadis Nabi Muhammad SAW.

1. Memiliki Keyakinan Penuh (Tawakkul) kepada Allah

Keyakinan yang kuat dalam hati bahwa Allah adalah satu-satunya yang mampu mengabulkan doa adalah kunci utama agar doa kita diterima. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.' (QS. Ghafir : 60)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah berjanji untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Namun, doa yang diterima adalah doa yang disertai dengan keyakinan penuh dan tawakkul (berserah diri) kepada Allah. Dalam hadis, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk berdoa dengan penuh keyakinan:

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan meyakini bahwa doa itu akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak khusyuk." (HR. Tirmidzi)

Pandangan Ulama.  

Ulama sepakat bahwa salah satu syarat terkabulnya doa adalah keyakinan yang tulus dan berserah diri kepada Allah. Jika seseorang berdoa dengan penuh keraguan, maka doa tersebut cenderung tidak akan terkabul, karena Allah lebih menyukai doa yang datang dari hati yang yakin dan penuh pengharapan.

2. Berdoa dengan Ikhlas dan Tanpa Riya'. 

Doa yang ikhlas, yaitu doa yang tidak disertai dengan tujuan selain hanya mengharap ridha Allah, sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

فَادعُوا اللّٰهَ مُخلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَو كَرِهَ الـكٰفِرُونَ‏  ١٤

Artinya: "Dan berdoalah kepada-Nya dengan penuh ketulusan (ikhlas) dalam beragama, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya." (QS. Ghafir : 14)

Doa yang datang dari hati yang ikhlas, tanpa ada niat untuk riya' (pamer) atau mengharapkan pujian dari orang lain, akan lebih cepat dikabulkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, tetapi Allah melihat kepada hati kalian dan amal-amal kalian." (HR. Muslim)

Pandangan Ulama:  

Para ulama mengingatkan bahwa doa harus dilakukan dengan ikhlas dan murni hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah, bukan karena alasan lain seperti untuk mendapatkan pujian atau perhatian dari orang lain. Doa yang tidak ikhlas dan hanya dilakukan untuk pamer akan mengurangi nilai doa tersebut dan bisa jadi tidak diterima oleh Allah.

3. Memperbanyak Amalan Shalih dan Berusaha dengan Usaha Maksimal

Terkabulnya doa juga sering kali terkait dengan amalan shalih yang dilakukan oleh seorang hamba. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang yang menyombongkan diri dari ibadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.'"  (QS. Ghafir : 60)

Selain berdoa, umat Islam juga diperintahkan untuk memperbanyak amal shalih dan berusaha sebaik mungkin. Rasulullah SAW mengajarkan agar doa selalu disertai dengan usaha yang maksimal. Dalam hadis, beliau bersabda:

"Jika engkau berdoa, maka berdoalah dengan penuh keyakinan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak khusyuk." (HR. Tirmidzi)

Pandangan Ulama:  

Ulama menekankan bahwa berdoa harus diiringi dengan usaha nyata. Artinya, seorang Muslim tidak boleh hanya mengandalkan doa tanpa berusaha. Misalnya, jika seseorang berdoa untuk mendapatkan pekerjaan, maka dia juga harus berusaha melamar pekerjaan dan mempersiapkan dirinya dengan keterampilan yang dibutuhkan.

4. Memohon dengan Doa yang Sesuai dengan Syariat dan Tidak Mengandung Kejelekan

Dalam Islam, doa yang diajukan haruslah sesuai dengan syariat dan tidak mengandung sesuatu yang buruk atau bertentangan dengan ajaran agama. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ  أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوابِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah : 186)

Namun, doa yang diminta haruslah sesuatu yang baik, bukan sesuatu yang haram atau dapat mendatangkan keburukan. Rasulullah SAW juga bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak menerima doa dari seseorang yang berdoa untuk keburukan atau dosa." (HR. Muslim)

Pandangan Ulama:

Ulama sepakat bahwa doa yang mengandung permohonan yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti meminta sesuatu yang haram, atau doa yang digunakan untuk hal yang buruk, tidak akan dikabulkan oleh Allah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa doa yang kita panjatkan adalah untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

5. Memilih Waktu yang Mustajab (Diberkahi)

Ada waktu-waktu tertentu di mana doa lebih cepat terkabul, dan ini merupakan salah satu kunci untuk mempercepat terkabulnya doa. Beberapa waktu mustajab yang disebutkan dalam hadis antara lain adalah:

1. Pada saat sepertiga malam terakhir:  

Rasulullah SAW bersabda:

"Tuhan kita turun ke langit dunia pada setiap malamnya, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya; siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Pada hari Jumat, terutama pada waktu antara setelah Ashar hingga maghrib:

Rasulullah SAW bersabda:

"Pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim berdoa pada waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkan doanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pandangan Ulama:  

Ulama menyarankan agar umat Islam memanfaatkan waktu-waktu mustajab ini untuk berdoa, seperti saat sepertiga malam terakhir atau pada hari Jumat, untuk meningkatkan kemungkinan doa terkabul. Selain itu, doa juga dapat dilakukan setelah shalat wajib, karena waktu tersebut juga sangat dianjurkan.

Kesimpulan

Terkabulnya doa bukan hanya soal mengucapkan kata-kata permohonan, tetapi juga melibatkan keyakinan, ikhlas, usaha maksimal, kesesuaian dengan syariat, dan pemilihan waktu yang tepat. Dengan mengikuti 5 kunci rahasia terkabulnya doa yang telah dijelaskan di atas, umat Islam dapat lebih optimis dalam berdoa dan meningkatkan peluang doa mereka untuk dikabulkan oleh Allah. Selain itu, selalu ingat bahwa Allah memiliki takdir-Nya yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, dan terkadang jawaban doa datang dalam bentuk yang tidak kita duga.

Semoga kita semua selalu diberi kekuatan untuk berdoa dengan sepenuh hati dan mendapatkan keberkahan dari setiap doa yang kita panjatkan.

Posting Komentar

"Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, mari kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati. Mohon maaf bila komentar Anda yang tidak memenuhi kriteria tersebut akan saya hapus. Bila Anda ingin memberikan saran, kritik, masukan yang membangun, dan memberikan tambahan materi bila ada kekurangan pada artikel yang sedang dibahas dengan senang hati saya persilakan, terima kasih."