Dalam ajaran Islam, terdapat konsep yang dikenal
dengan "fitrah", yang merujuk pada keadaan alami dan asli yang
diberikan Allah SWT kepada manusia. Salah satu hadis terkenal yang membahas
fitrah adalah hadis yang menyebutkan bahwa fitrah itu ada lima. Artikel ini
akan menguraikan makna dan penjelasan dari hadis tersebut serta dalil-dalil
yang relevan dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Fitrah adalah salah satu konsep penting dalam ajaran Islam. Berikut adalah
penjelasannya secara bahasa dan istilah:
Penjelasan Arti Fitrah
Fitrah secara Bahasa
Secara bahasa, kata fitrah berasal dari akar kata Arab "فَطَرَ"
(faṭara) yang berarti menciptakan atau membentuk sesuatu dalam kondisi
aslinya. Kata fitrah sering diterjemahkan sebagai "kodrat" atau
"keadaan alami" dalam bahasa Indonesia. Ini menggambarkan kondisi asli
manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.
Fitrah secara Istilah
Secara istilah, fitrah merujuk pada keadaan alami manusia yang
cenderung pada kebenaran dan
ketauhidan
(kepercayaan pada keesaan Allah SWT). Fitrah adalah naluri dasar yang Allah
SWT tanamkan dalam diri setiap manusia yang mendorong mereka untuk mengenali
dan menyembah-Nya.
Dalam Islam, fitrah dianggap sebagai dasar dari akhlak dan moralitas manusia.
Semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, yang berarti memiliki potensi
untuk mengenali kebenaran dan berbuat baik. Namun, lingkungan dan pendidikan
dapat mempengaruhi apakah seseorang akan tetap berada di jalan fitrah atau
menyimpang dari itu.
Dalil dari Al-Qur'an dan Hadis
1. Al-Qur'an Surah Ar-Rum ayat 30:
"فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ"
Artinya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Rum 30)
2. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim:
Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Fitrah dalam Islam mengacu pada keadaan alami manusia yang cenderung pada
kebenaran dan kepercayaan pada Allah SWT. Ini adalah naluri dasar yang
mendorong manusia untuk mengenali dan menyembah Allah. Pemahaman tentang
fitrah membantu kita memahami pentingnya menjaga kesucian hati dan pikiran
serta mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran Islam.
Hadis tentang Fitrah ada Lima
Hadis yang menyebutkan bahwa fitrah itu ada lima diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Muslim. Berikut adalah teks hadistnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "الْفِطْرَةُ خَمْسٌ: الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَقَصُّ
الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْإِبْطِ"
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Fitrah itu ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis,
memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Fitrah yang Lima
1. Berkhitan (Khitan)
- Penjelasan: Berkhitan adalah tindakan memotong sebagian kecil kulit yang menutupi ujung penis (pada laki-laki) atau memotong bagian kecil dari kulit klitoris (pada perempuan) sebagai bentuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
- Dalil Al-Qur'an: Tidak ada ayat yang secara eksplisit menyebutkan khitan, tetapi dalam Surah An-Nahl ayat 123, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS, yang menurut hadis adalah orang yang pertama kali berkhitan.
"ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ ٱتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ
حَنِيفًۭا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ"
Artinya: "Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ‘Ikutilah agama Ibrahim
yang lurus. Dan dia bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan." (QS. An-Nahl 123)
- Dalil Hadis: Hadis yang menyebutkan tentang fitrah yang lima adalah dalil utama yang menunjukkan pentingnya berkhitan.
2. Mencukur Bulu Kemaluan
- Penjelasan: Mencukur bulu kemaluan adalah tindakan menjaga kebersihan daerah kemaluan untuk menghindari penumpukan kotoran dan bakteri.
- Dalil Hadis: Hadist yang menyebutkan fitrah yang lima juga mencakup mencukur bulu kemaluan. Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa mencukur bulu kemaluan sebaiknya dilakukan setiap 40 hari.
3. Memotong Kumis
- Penjelasan: Memotong kumis adalah tindakan menjaga penampilan dan kebersihan wajah. Kumis yang panjang bisa menjadi tempat penumpukan kotoran dan mengganggu saat makan.
- Dalil Hadist: Hadist yang sama menyebutkan bahwa memotong kumis adalah salah satu fitrah. Ada juga hadist lain yang menekankan pentingnya memotong kumis, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
4. Memotong Kuku
- Penjelasan: Memotong kuku adalah tindakan menjaga kebersihan tangan dan kaki. Kuku yang panjang bisa menjadi tempat penumpukan kotoran dan bakteri.
- Dalil Hadist: Hadist tentang fitrah yang lima juga mencakup memotong kuku. Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya kebersihan, termasuk memotong kuku.
5. Mencabut Bulu Ketiak
- Penjelasan: Mencabut bulu ketiak adalah tindakan menjaga kebersihan dan mengurangi bau badan yang disebabkan oleh keringat yang menempel pada bulu.
- Dalil Hadist: Hadist yang sama mencakup mencabut bulu ketiak sebagai salah satu fitrah. Dalam riwayat lain, dianjurkan untuk mencabut bulu ketiak setiap 40 hari.
Kesimpulan
Hadis tentang fitrah yang lima memberikan panduan tentang beberapa tindakan
kebersihan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berkhitan, mencukur bulu
kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak adalah
cara-cara menjaga kebersihan dan kesehatan yang sejalan dengan fitrah manusia.
Dalil-dalil dari hadis dan beberapa penjelasan dari Al-Qur'an menunjukkan
bahwa menjaga kebersihan adalah bagian penting dari ajaran Islam.
---
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
hadist fitrah yang lima. Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar! 😊
Posting Komentar