Penafsiran Al Jamaah Dalam Ahlussunnah wal Jamaah Menurut Dalil Shahih

Istilah Ahlussunnah wal Jama'ah sering kali digunakan untuk merujuk pada kelompok umat Islam yang mengikuti ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, serta pemahaman yang benar menurut para sahabat dan generasi setelahnya (tabi'in dan tabi'ut tabi'in). Namun, yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa yang dimaksud dengan "Al-Jama'ah" dalam frasa tersebut?

Untuk memahami makna "Al-Jama'ah" dalam Ahlussunnah wal Jama'ah, kita perlu merujuk pada dalil-dalil Al-Qur'an, Hadist, dan penjelasan para ulama. Berikut adalah penjelasan tentang penafsiran "Al-Jama'ah" dalam konteks ini:

1. Al-Jama'ah sebagai Golongan yang Bersatu dalam Ajaran Islam

Secara bahasa, "Al-Jama'ah" berarti "kelompok" atau "kumpulan". Dalam konteks ini, "Al-Jama'ah" merujuk pada golongan umat Islam yang bersatu dalam memegang teguh ajaran Islam yang sahih, sesuai dengan wahyu Allah (Al-Qur'an) dan sunnah Nabi Muhammad SAW, serta ajaran yang diterima oleh para sahabat Nabi dan generasi setelahnya.

Dalam banyak hadis sahih, "Al-Jama'ah" digunakan untuk merujuk pada kelompok umat Islam yang tetap konsisten dalam mengikuti ajaran yang benar dan menjaga kesatuan agama. Mereka adalah golongan yang tidak terpecah belah dan tidak mengikuti aliran-aliran yang menyimpang.

2. Al-Jama'ah sebagai Pengikut Sunnah Nabi dan Para Sahabat

Penafsiran "Al-Jama'ah" yang lebih spesifik adalah mereka yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan tidak menyimpang dari pemahaman yang telah diajarkan oleh para sahabat beliau. Hal ini berdasarkan pada sebuah hadis yang sangat terkenal, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

"Akan ada sekelompok umatku yang tetap tegak di atas kebenaran, mereka tidak akan terpengaruh oleh orang-orang yang mengkhianati mereka, dan tidak pula oleh orang-orang yang menentang mereka, hingga datang keputusan Allah (kiamat), dan mereka tetap dalam keadaan demikian." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menggambarkan kelompok yang selamat, yaitu mereka yang berpegang teguh pada ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, meskipun di hadapan mereka banyak kelompok yang menyimpang atau menentang. Ahlussunnah wal Jama'ah adalah golongan yang tetap berpegang pada sunnah Nabi dan bersepakat dengan apa yang disepakati oleh para sahabat dalam hal akidah, ibadah, dan muamalah.

3. Al-Jama'ah dalam Perspektif Ahlussunnah Wal Jama'ah

Menurut Imam al-Tirmidzi, "Al-Jama'ah" merujuk pada kelompok umat Islam yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadis sahih serta tidak terpecah belah dalam agama. Imam al-Tirmidzi menegaskan bahwa Ahlussunnah wal Jama'ah adalah mereka yang mengikuti ajaran yang ada pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat, yaitu ajakan untuk berpegang pada jalan yang lurus yang telah diwariskan oleh generasi pertama umat Islam.

Dalam pengertian ini, "Al-Jama'ah" tidak hanya berarti kelompok fisik atau jumlah, tetapi lebih kepada kesatuan pemahaman dan praktik agama yang sesuai dengan kebenaran yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW dan diterima oleh para sahabat dan ulama yang mengikuti mereka dengan setia.

4. Al-Jama'ah dalam Hadis-hadis Nabi

Nabi Muhammad SAW sering mengingatkan umatnya untuk tetap berpegang pada jalan yang lurus dan mengikuti Al-Qur'an serta sunnah beliau. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang akan selamat dari umatku adalah mereka yang mengikuti apa yang aku dan para sahabatku pegang." (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan bahwa "Al-Jama'ah" adalah golongan yang berpegang pada apa yang dipegang oleh Nabi dan para sahabatnya. Dengan kata lain, "Al-Jama'ah" adalah mereka yang mengikuti ajaran yang diterima oleh para sahabat dari Nabi Muhammad SAW, yang telah diteruskan dengan benar dan tidak ada penambahan atau pengurangan dari ajaran yang asli.

5. Al-Jama'ah dalam Tafsir Ulama

  1. Imam al-Shafi'i
  2. Imam al-Shafi'i menjelaskan bahwa "Al-Jama'ah" adalah kelompok yang berpegang pada Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW dan mengikuti pemahaman para sahabat yang tidak terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran baru yang menyimpang. Menurutnya, "Al-Jama'ah" adalah golongan yang tidak mengikuti kelompok yang terpecah belah dan tetap berpegang pada jalan yang telah disepakati oleh umat Islam pada masa awal.
  3. Imam Ahmad bin Hanbal
  4. Imam Ahmad bin Hanbal dalam karya-karyanya juga menjelaskan bahwa "Al-Jama'ah" adalah mereka yang mengikuti sunnah Nabi dan menjauhi bida'ah. Ia menegaskan bahwa golongan yang selamat adalah mereka yang tetap berpegang pada ajaran yang diterima pada masa Rasulullah SAW, tanpa ada perubahan atau penambahan.

Kesimpulan

"Al-Jama'ah" dalam Ahlussunnah wal Jama'ah merujuk pada kelompok umat Islam yang bersatu dalam mengikuti ajaran yang sahih dari Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang diajarkan dan dipahami oleh para sahabat Nabi serta generasi setelahnya yang berpegang pada kebenaran. "Al-Jama'ah" bukan hanya merujuk pada jumlah atau fisik kelompok, tetapi lebih pada kesatuan dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam*tid yang benar.

Dengan demikian, Ahlussunnah wal Jama'ah adalah golongan yang tetap teguh pada ajaran Rasulullah SAW dan tidak terpecah belah dalam memegang kebenaran agama, mengikuti ajaran yang telah diajarkan oleh para sahabat dan generasi yang mengikuti mereka dengan setia.

Posting Komentar

"Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, mari kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati. Mohon maaf bila komentar Anda yang tidak memenuhi kriteria tersebut akan saya hapus. Bila Anda ingin memberikan saran, kritik, masukan yang membangun, dan memberikan tambahan materi bila ada kekurangan pada artikel yang sedang dibahas dengan senang hati saya persilakan, terima kasih."