Penjelasan Lengkap Sejarah Yahudi Sejak zaman Nabi Ya'qub Hingga Sekarang

Sejak dimulainya konflik Oktober kemarin, banyak orang penasaran siapa zionis yahudi yang menjajah tanah Palestina itu sekarang. Apakah benar mereka pemilik tanah suci Palestina yang dulu bernama kanaan. Sejarah Yahudi adalah sejarah yang panjang dan kompleks, yang mencakup berbagai periode, tempat, dan peristiwa. 

Yahudi dan zionisme adalah paham yang berbeda, namun kami tidak membahas itu di kesempatan ini. Yang akan kami uraikan di kesempatan kali ini adalah ringkasan sejarah singkat sejak zaman nabi Ya'qub hingga sekarang.
Berikut adalah ringkasan singkat sejarah Yahudi sejak Nabi Ya'qub AS hingga sekarang:

Zaman nabi Ya'qub

Nabi Ya'qub AS, yang juga disebut Israel, adalah putra Nabi Ishak AS dan cucu Nabi Ibrahim AS. Dia memiliki 12 anak laki-laki, yang menjadi leluhur 12 suku Israel.

12 suku Israel tinggal di tanah Kanaan, yang kemudian disebut Palestina. Salah satu anak Nabi Ya'qub, yaitu Yusuf, dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir, di mana dia menjadi pejabat penting di bawah Firaun. Kemudian, Yusuf mengundang keluarganya untuk tinggal di Mesir, karena ada kelaparan di Kanaan.

Zaman nabi Musa

Setelah beberapa generasi, keturunan Nabi Ya'qub, yang disebut Bani Israel, menjadi budak di bawah Firaun yang baru dan kejam. Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk membebaskan Bani Israel dari perbudakan dan membawa mereka kembali ke tanah Kanaan. Ini disebut peristiwa Keluaran.
Lukisan "Departure of the Israelites" ("Keberangkatan orang Israel"), oleh David Roberts, 1829.

Di padang gurun Sinai, Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT, yang berisi hukum-hukum dan perintah-perintah yang harus diikuti oleh Bani Israel. Wahyu ini ditulis dalam kitab Taurat, yang menjadi kitab suci agama Yahudi. Nabi Musa AS juga membangun sebuah tenda suci, yang disebut Mishkan, di mana dia berkomunikasi dengan Allah SWT.

Setelah Nabi Musa AS wafat, Bani Israel dipimpin oleh para nabi dan hakim, yang membantu mereka menaklukkan tanah Kanaan dari penduduk aslinya, yang disebut Kanaanit. Bani Israel juga berperang melawan musuh-musuh lainnya, seperti orang Filistin, Amalek, Midian, dan Moab.

Zaman nabi Daud

Pada abad ke-11 SM, Bani Israel meminta seorang raja untuk memimpin mereka, seperti bangsa-bangsa lain. Allah SWT mengutus Nabi Samuel AS untuk mengurapi Saul sebagai raja pertama Bani Israel. Saul berperang melawan orang Filistin. Kemudian, Nabi Samuel AS mengurapi Daud sebagai raja kedua Bani Israel. Daud adalah seorang pahlawan yang berhasil mengalahkan raksasa Goliat.

Dia juga seorang penyair yang menulis banyak Mazmur. Daud memindahkan ibu kota kerajaannya dari Hebron ke Yerusalem, dan membuat rencana untuk membangun sebuah bait suci untuk Allah SWT.

Zaman nabi Sulaiman

Setelah Daud wafat, putranya Sulaiman menjadi raja ketiga Bani Israel. Sulaiman adalah seorang raja yang bijaksana dan kaya. Dia membangun Bait Suci pertama di Yerusalem, yang menjadi pusat ibadah dan penyembahan Allah SWT. Dia juga membangun istana-istana, taman-taman, dan kota-kota yang indah. Dia memiliki banyak istri dan selir, yang berasal dari berbagai bangsa.

Setelah Nabi Sulaiman wafat, kerajaan Bani Israel terpecah menjadi dua: kerajaan Israel di utara, dengan ibu kota Samaria, dan kerajaan Yehuda di selatan, dengan ibu kota Yerusalem. Kedua kerajaan ini sering berperang satu sama lain, dan juga dengan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Asyur, Babilonia, Mesir, dan Aram.

Kedua kerajaan ini juga menyimpang dari ajaran Allah SWT, dan menyembah berhala-berhala. Allah SWT mengutus para nabi, seperti Ilyas, Ilyasa, Amos, Hosea, Yesaya, Yeremia, dan lain-lain, untuk menasihati dan menegur raja-raja dan rakyat Bani Israel, agar kembali kepada Allah SWT.

Abad  ke-8 SM

Pada abad ke-8 SM, kerajaan Israel di utara ditaklukkan oleh Asyur, dan sebagian besar penduduknya dibuang ke tempat-tempat lain. Mereka disebut sebagai suku-suku yang hilang, karena mereka tidak pernah kembali ke tanah Kanaan.

Abad ke-6 SM

Pada abad ke-6 SM, kerajaan Yehuda di selatan ditaklukkan oleh Babilonia, dan sebagian besar penduduknya dibawa ke Babilonia sebagai tawanan. Ini disebut sebagai pembuangan Babilonia. Di sana, mereka mengalami kesulitan dan penderitaan, tetapi juga mempertahankan identitas dan kepercayaan mereka. Mereka juga menulis dan menyusun kitab-kitab suci mereka, yang disebut sebagai Tanakh, yang terdiri dari Taurat, Nabi-nabi, dan Tulisan-tulisan.
Kumpulan gulungan selengkapnya, yang membentuk keseluruhan Tanakh.

Abad ke-5 SM

Pada abad ke-5 SM, Babilonia ditaklukkan oleh Persia, dan raja Persia, Koresh Agung, mengizinkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke tanah Kanaan, dan membangun kembali Bait Suci kedua di Yerusalem. Banyak orang Yahudi yang kembali, tetapi banyak juga yang tetap tinggal di Babilonia dan tempat-tempat lain. Ini merupakan awal dari diaspora Yahudi, yaitu penyebaran orang-orang Yahudi di luar tanah Kanaan.

Abad ke-4 SM

Pada abad ke-4 SM, Persia ditaklukkan oleh Yunani, di bawah pimpinan Aleksander Agung. Orang-orang Yahudi di tanah Kanaan dan tempat-tempat lain dipengaruhi oleh budaya dan filsafat Yunani, yang disebut Helenisme. Beberapa orang Yahudi menerima Helenisme, tetapi beberapa juga menolaknya.

Pada abad ke-2 SM, raja Yunani, Antiokhus IV, mencoba memaksakan Helenisme kepada orang-orang Yahudi, dan melarang mereka menjalankan agama dan adat-istiadat mereka. Dia juga menajiskan Bait Suci dengan memasukkan patung-patung berhala. Ini memicu pemberontakan orang-orang Yahudi, yang dipimpin oleh keluarga Makabe. Mereka berhasil mengusir orang-orang Yunani, dan membersihkan Bait Suci. Ini disebut sebagai peristiwa Hanukkah, yang dirayakan oleh orang-orang Yahudi setiap tahun.

Abad ke-1 SM

Pada abad ke-1 SM, tanah Kanaan dikuasai oleh Romawi, yang merupakan kekuatan besar di dunia saat itu. Orang-orang Yahudi di bawah Romawi mengalami penindasan dan pajak yang berat.

Beberapa orang Yahudi berusaha memberontak melawan Romawi, tetapi gagal. Beberapa orang Yahudi juga menantikan kedatangan seorang Mesias, yaitu seorang raja yang akan membebaskan mereka dari Romawi, dan mendirikan kerajaan Allah di bumi.

Beberapa orang Yahudi menganggap Yesus dari Nazaret sebagai Mesias, tetapi banyak juga yang menolaknya. Yesus kemudian disalib oleh Romawi, atas tuduhan menghasut orang-orang Yahudi.
Pengikut-pengikut Yesus kemudian membentuk agama baru, yang disebut Kristen.

Abad ke-1 M

Pada abad ke-1 M, orang-orang Yahudi melakukan pemberontakan besar terakhir melawan Romawi, yang disebut sebagai Perang Yahudi-Romawi. Pemberontakan ini dipadamkan oleh Romawi dengan kejam.

Bait Suci kedua dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M, dan tidak pernah dibangun kembali. Banyak orang Yahudi yang tewas, ditawan, atau diusir dari tanah Kanaan.
Yerusalem di kekaisaran Romawi di bawah kepemimpinan Hadrian memperlihatkan letak legiun-legiun Romawi

Kota Yerusalem juga diubah namanya menjadi Aelia Capitolina, dan tanah Kanaan diubah namanya menjadi Palestina, untuk menghapus jejak orang-orang Yahudi.

Abad abad berikutnya

Pada abad-abad berikutnya, orang-orang Yahudi tersebar di berbagai tempat di dunia, terutama di Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Mereka membentuk komunitas-komunitas Yahudi, yang disebut sebagai kehila

Orang-orang Yahudi mengalami berbagai macam nasib di tempat-tempat yang mereka tinggali. Di beberapa tempat, mereka mendapatkan perlindungan dan toleransi dari penguasa-penguasa setempat, seperti di Kekhalifahan Islam, Kekaisaran Ottoman, dan Kekaisaran Persia

Sementara di tempat lain, mereka mengalami diskriminasi dan penganiayaan, seperti di Eropa, di mana mereka sering dituduh sebagai pembunuh Yesus, penyebab wabah, atau pengkhianat.
Wilayah ghetto di FrankfurtJerman

Mereka juga harus membayar pajak khusus, tinggal di daerah terpisah yang disebut ghetto, dan mengenakan tanda khusus untuk membedakan mereka dari orang-orang Kristen.

Abad ke-12 dan 13 M

Pada abad ke-12 dan ke-13, orang-orang Yahudi di Eropa mengalami gelombang kekerasan yang disebut sebagai pembantaian, yang dipicu oleh Perang Salib, gerakan-gerakan fanatik, dan tuduhan palsu. 

Banyak orang Yahudi yang dibunuh, dipaksa masuk Kristen, atau diusir dari tempat-tempat mereka tinggal.

Beberapa orang Yahudi melarikan diri ke Eropa Timur, terutama Polandia dan Lituania, di mana mereka mendapatkan perlindungan dari raja-raja setempat.
Shtetl Lakhva pada tahun 1926 (dulu Łachwa, Poland), ulica Lubaczyńska (Jalan Lubaczynska)

Di sana, mereka membentuk komunitas-komunitas besar dan berkembang, yang disebut sebagai shtetl. Mereka juga mengembangkan bahasa dan budaya mereka sendiri, yang disebut sebagai Yiddish.

Abad ke-15 M

Pada abad ke-15, orang-orang Yahudi di Spanyol dan Portugal mengalami masa keemasan, di mana mereka berkontribusi dalam bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan, filsafat, sastra, kedokteran, dan politik.

Namun, pada tahun 1492, raja dan ratu Spanyol, Ferdinand dan Isabella, mengeluarkan dekrit yang memerintahkan semua orang Yahudi untuk meninggalkan Spanyol, kecuali mereka mau masuk Kristen. Ini disebut sebagai pengusiran Spanyol. Banyak orang Yahudi yang pergi ke Afrika Utara, Timur Tengah, atau Eropa. Beberapa orang Yahudi yang tetap di Spanyol dan Portugal, tetapi masuk Kristen secara paksa, disebut sebagai marrano atau converso. Mereka sering dicurigai dan disiksa oleh Inkuisisi, sebuah lembaga gereja yang bertugas membasmi bidah dan sesat.

Abad ke-16 dan 17 M

Pada abad ke-16 dan ke-17, orang-orang Yahudi di Eropa mengalami masa sulit, karena adanya perang, kemiskinan, dan diskriminasi. Mereka juga menghadapi tantangan baru dari gerakan Reformasi, yang memecah gereja Kristen menjadi Katolik dan Protestan.

Beberapa orang Yahudi mencari penghiburan dan harapan dalam mistisisme Yahudi, yang disebut sebagai Kabbalah. Salah satu tokoh Kabbalah yang terkenal adalah Rabbi Yitzhak Luria, yang mengajarkan tentang konsep tikun olam, yaitu perbaikan dunia melalui perbuatan baik.

Pada akhir abad ke-17, muncul seorang pria yang mengaku sebagai Mesias, yaitu Shabbetai Zevi. Dia mengumpulkan banyak pengikut, tetapi kemudian dia dibujuk masuk Islam oleh sultan Ottoman. Ini menyebabkan kekecewaan dan kebingungan di kalangan orang-orang Yahudi.

Abad ke-18 dan 19 M

Pada abad ke-18 dan ke-19, orang-orang Yahudi di Eropa mengalami perubahan besar, karena adanya gerakan Pencerahan, Revolusi Prancis, dan Revolusi Industri.

Mereka mendapatkan hak-hak sipil dan politik yang sama dengan orang-orang non-Yahudi, dan mulai berintegrasi dengan masyarakat sekitar.

Mereka juga mengembangkan berbagai aliran dalam agama Yahudi, seperti Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan Rekonstruksionis, yang memiliki pandangan dan praktik yang berbeda.

Beberapa orang Yahudi juga meninggalkan agama Yahudi, dan bergabung dengan gerakan-gerakan sosial, seperti sosialisme, komunisme, sionisme, atau nasionalisme. Beberapa orang Yahudi juga berprestasi dalam bidang-bidang seperti seni, sastra, musik, ilmu pengetahuan, dan bisnis.

Abad 20 M

Pada abad ke-20, orang-orang Yahudi mengalami tragedi terbesar dalam sejarah mereka, yaitu Holocaust, yaitu pembunuhan sistematis terhadap sekitar 6 juta orang Yahudi oleh Nazi Jerman dan sekutu-sekutunya, selama Perang Dunia II. Holocaust dilakukan dengan cara-cara yang kejam, seperti penembakan massal, pembakaran, penggasan, kelaparan, dan percobaan medis.
Yahudi tiba di Auschwitz II di Polandia yang diduduki Jerman, Mei 1944. Banyak dari mereka yang diseleksi untuk dibunuh di kamar gas.

Holocaust menghancurkan sebagian besar komunitas-komunitas Yahudi di Eropa, dan meninggalkan bekas luka yang mendalam di kalangan orang-orang Yahudi.

Tahun 1948

Pada tahun 1948, setelah Perang Dunia II berakhir, didirikan negara Israel, yang merupakan negara Yahudi pertama sejak zaman kuno. Israel didirikan sebagai hasil dari gerakan zionisme, yang bertujuan untuk menciptakan tanah air bagi orang-orang Yahudi, di tanah leluhur mereka. Israel didirikan di bekas wilayah Mandat Palestina, yang dikuasai oleh Inggris sejak Perang Dunia I.

Pendirian Israel mendapat dukungan dari PBB, tidak heran karena PBB adalah kepanjangan tangan dari gerakan zionisme.

Hal ini menimbulkan konflik dengan orang-orang Arab, yang juga mengklaim hak atas tanah yang sama. Israel harus berperang melawan negara-negara Arab tetangganya, seperti Mesir, Suriah, Yordania, dan Lebanon. 

Abad ke-21 M

Pada abad ke-21, orang-orang Yahudi masih hidup di berbagai tempat di dunia, dengan jumlah sekitar 15 juta jiwa. Sebagian besar orang-orang Yahudi tinggal di Israel, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Inggris, Rusia, dan Argentina.

Mereka memiliki berbagai latar belakang, kepercayaan, dan budaya, tetapi juga memiliki kesamaan, seperti bahasa Ibrani, kitab suci Tanakh, hari raya Yahudi, dan tradisi-tradisi Yahudi.

Orang-orang Yahudi juga berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan olahraga.

Orang-orang Yahudi juga menghadapi tantangan-tantangan baru, seperti antisemitisme, asimilasi, pluralisme, dan identitas.

Kesimpulan

Demikian sejarah singkat yahudi sejak zaman nabi Ya'qub sampai sekarang. Memang benar mereka adalah anak keturunan nabi Ya'qub yang dijuluki israel yang dulunya memang tinggal di tanah Palestina.

Dan karena banyak sekali peristiwa mereka menjadi menyebar ke banyak wilayah, akan tetapi itu karena ulah mereka sendiri yang selalu menentang ALLAH Ta'ala, contohnya ada nabi Musa Alaihissalam di sisinya saja, ditinggal 40 hari mereka telah berbuat syirik dengan menyembah anak sapi. 

Mereka adalah kaum yang dimurkai ALLAH Ta'ala karena kesombongan dan perilaku mereka yang selalu berbuat kerusakan.

Dengan demikian klaim mereka adalah pemilik tanah Palestina tidak bisa dibenarkan hanya karena nenek moyang mereka sejak ribuan tahun lalu adalah tinggal di wilayah tersebut.

Apalagi cara mereka dengan merebut, mengusir dengan kejam penduduk Palestina, semua ini berasal dari paham zionisme yang menganggap mereka satu satunya bangsa pilihan lainnya adalah binatang yang layak untuk diusir, dibunuh.

Padahal dulu waktu mereka di holocaust dan terusir dari Eropa, Palestina dengan tangan terbuka menerima dan hidup rukun berdampingan di Yerusalem di bawah pemerintahan kekhilafahan islam. 

Demikian tulisan singkat ini. Apabila ada kesalahan saya mohon maaf, jika anda mempunyai koreksi silahkan anda koreksi di kolom komentar.

Sumber: 

    1. Sejarah Yahudi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Yahudi
    2. Sejarah Bangsa Israel, Mulai dari Zaman Nabi Yakub hingga Tercerai .... https://www.liputan6.com/hot/read/5437653/sejarah-bangsa-israel-mulai-dari-zaman-nabi-yakub-hingga-tercerai-berai.
    3. Sejarah Agama Yahudi, Kitab, & Perkembangan di Dunia-Indonesia - Tirto.ID. https://tirto.id/sejarah-agama-yahudi-kitab-tempat-ibadah-dan-perkembangannya-gR6V.
    4. Sejarah Yahudi - Wikiwand. https://www.wikiwand.com/id/Sejarah_Yahudi.
    5. Sejarah Yahudi dalam Pandangan Islam dan Kedudukannya. https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-yahudi-dalam-pandangan-islam-dan-kedudukannya-21VJTIpDIPD.

Posting Komentar

"Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, mari kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati. Mohon maaf bila komentar Anda yang tidak memenuhi kriteria tersebut akan saya hapus. Bila Anda ingin memberikan saran, kritik, masukan yang membangun, dan memberikan tambahan materi bila ada kekurangan pada artikel yang sedang dibahas dengan senang hati saya persilakan, terima kasih."