Ulasan Buku: Terjemah Bulughul Maram oleh Ibnu Hajar al-Asqalani
Pendahuluan:
"Bulughul Maram" karya Ibnu Hajar al-Asqalani,
adalah kumpulan hadis yang komprehensif mengenai hukum Islam. Buku ini
merupakan karya penting yang sering dijadikan referensi di dunia Muslim,
terutama di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah.
Nasab dan Kunyahnya
Beliau seorang imam yang sangat alim, lautan ilmu dan pemahamannya sangat
luas, seorang tokoh penghulu dalam penelitian, pamungkas para hafizh dan qadhi
yang sangat tenama. Beliau bergelar Syihabuddin dan bapaknya memberi
kunyah Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin AIi bin Mahmud bin
Ahmad al-Kinani al-Asqalani al- Mishri asy-Syafi'i yang dikenal dengan lbnu Hajar.
Kelahirannya
Beliau lahir pada tahun 773 Hijriyah di Mesir.
Kedudukannya di Tengah Para Ulama
Al-Hafizh Ibnu Hajar mempunyai posisi yang sangat bagus dan sangat masyhur
serta memiliki nama yang cukup harum di tengah para ulama. Beliau salah
seorang ulama ahli hadits yang paling tersohor dan peneliti yang sangat cermat
dan teliti.
Para ulama pada zamannya sepakat memberi julukan al-Hafizh[2] kepada beliau. Dan di zamannya, beliau mendapat pujian dari para ulama,
sementara orang yang pertama kali memberi julukan al-Hafizh adalah guru
beliau, al-Allamah Zainuddin al-lraqi, sehingga nama beliau
menjadi besar dan dikenal sebagai pakar hadits paling cerdas dan alim di
antara para sahabatnya tentang masalah hadits. Ketika menjelang wafat,
al-Hafizh al- Iraqi ditanya: Siapa orang yang paling bagus dalam ilmu hadits
setelahmu? Beliau menjawab, "lbnu Hajar kemudian anakku Abu Zur'ah kemudian al- Haitsami."
Beliau juga memuji dan menyanjung lbnu Hajar dengan mengatakan, "Syaikh yang
sangat alim, sempurna, memiliki banyak keutamaan, seorang pakar hadits yang
banyak memberi faidah dan memiliki keagungan serta seorang penghafal yang
sangat kuat, cermat, teliti dan terpercaya dalam menyampaikan ilmu hadits."
Salah seorang muridnya, al-Baqa'i berkata, "Beliau
adalah syaikhul Islam, figur umat manusia, panji orang-orang berilmu dan para
imam, bintang bagi para pengikutnya para imam, hafizh pada zamannya, ustadz
pada masanya dan pemimpin ulama serta penghulu para ahli fiqih ...."
Karangan dan Manuskripsinya
Diantara hasil karya beliau yang paling terkenal antara lain:
- FathulBari syarh shahih Al-Bukhari, kitab beliau yang terbaik.
- Tahdzibut Tahdzib.
- Lisanul Mizan.
- At-Talhisul Habir.
- Ad-Durarul Kaminah Fi A'yanil Miah Tsaminah.
- Nuhbatul Fikar.
-
Al-Ubab Fi Bayanil Asbab - Beliau belum menulis ulang secara sempurna.
- Syifa-ul Ghilal Fi Bayanil llal.
- Taghliqut Ta'liq 'ala Shahih Al-Bukhari.
-
Bulughul Maram min Jam'i Adilatil Ahkam. Ibnu Daqiq al-'led telah
meringkasnya dalam kitab al Ilmam dan beliau telah memberinya tambahan.
- Al-lshabah fi Tamyiz Ash-Shahabah
Dan masih banyak lagi karya beliau yang tidak bisa disebutkan di sini. Menurut
murid utamanya, yaitu Imam As-Sakhawi, karya dia mencapai lebih dari 270 kitab. Kebanyakan karyanya berkaitan
dengan pembahasan hadits, secara riwayat dan dirayat.
Wafatnya
Beliau wafat pada tahun 852 Hijriyah dan dimakamkan di Kairo, Mesir. Semoga
Allah merahmati beliau.
Ringkasan Isi:
Buku ini dengan cermat mengumpulkan hadis-hadis yang mencakup berbagai aspek
kehidupan sehari-hari dan praktik agama, mulai dari ritual penyucian hingga
pernikahan, transaksi bisnis, dan jihad. Judul aslinya, "Bulugh al-Maram min
Adillat al-Ahkam," mencerminkan cakupan yang luas mengenai bukti-bukti hukum
dari hadis-hadis.
Gaya Penulisan & Struktur:
Terjemahan al-Asqalani terkenal karena pendekatannya yang sistematis dan
ringkas. Teksnya terorganisir dengan baik dalam bab-bab yang membahas
aspek-aspek tertentu dari hukum Islam, sehingga mudah diakses dan dibaca.
Latar belakang keilmuan penulis terlihat dari penjelasan yang tepat dan
kejelasan dalam menyampaikan hukum-hukum yang kompleks.
Tema & Pesan:
Tema sentral dari "Terjemah Bulughul Maram" adalah penerapan ajaran Nabi
Muhammad dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menekankan pentingnya mengikuti
hadis-hadis sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Buku ini berfungsi
sebagai jembatan antara perintah ilahi dan implementasinya dalam kehidupan
seorang Muslim.
Teknik Sastra:
Al-Asqalani menggunakan teknik didaktis, di mana hadis-hadis tidak hanya
dicantumkan tetapi juga dijelaskan mengenai otentisitas dan relevansinya.
Pendekatan pendidikan ini memastikan pembaca tidak hanya memahami hadis-hadis,
tetapi juga memahami signifikansinya.
Pacing & Keterbacaan:
Pacing buku ini stabil, dengan setiap bab membangun dari bab sebelumnya.
Terjemahan ini mempertahankan integritas teks asli sambil memastikan kontennya
dapat dimengerti oleh pembaca kontemporer.
Dampak Keseluruhan:
"Terjemah Bulughul Maram" menjadi panduan penting bagi Muslim yang ingin
mendalami pemahaman tentang hukum Islam. Cakupannya yang komprehensif dan
otoritas Ibnu Hajar al-Asqalani sebagai seorang sarjana terkemuka dalam studi
hadis memberikan dampak yang signifikan dalam ilmu pengetahuan Islam.
Evaluasi:
Buku ini merupakan sumber berharga baik bagi para sarjana maupun orang awam
yang tertarik pada hukum Islam. Pendekatannya yang terstruktur dan kedalaman
kontennya menjadikannya karya yang patut dipuji dalam studi agama.
Rekomendasi:
Saya akan merekomendasikan "Terjemah Bulughul Maram" kepada siapa pun yang
mencari sumber otoritatif mengenai hukum-hukum Islam. Nilai edukasinya dan
perhatian yang teliti dalam terjemahannya menjadikannya tambahan yang berharga
dalam koleksi studi Islam.
Faidah
Takhrij hadits (dalam buku ini-pent.) merujuk kepada metode takhrij al-Allamah
Syaikh al-Albani ,dengan disertai penyebutan derajat hadits masing-masing,
baik dari sisi keshahihan atau kedhaifannya. Dan ketika kita tidak menemukan
komentar Syaikh al-Albani dalam hadits tersebut, kita menggunakan standar
ulama lain seperti Syaikh Ahmad Syakir dan az- Zaila'i serta yang lainnya.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, "Terjemah Bulughul Maram" oleh Ibnu Hajar al-Asqalani
adalah karya yang mendalam yang efektif menerjemahkan dan menginterpretasikan
hadis-hadis penting bagi pembaca modern. Kontribusinya dalam literatur Islam
tidak dapat disangkal, dan ajarannya tetap relevan hingga saat ini.
Posting Komentar