Dunia Adalah Tempat Persinggahan
Dunia yang sementara, bagi manusia pada hakikatnya adalah tempat bersinggah
untuk sebuah perjalanan panjang menuju alam yang kekal. Namun tidak semua
manusia mengerti dan menyadari hal ini . Mereka memiliki pandangan yang
berbeda terhadap dunia.
Sebagian mereka justru ada yang meyakini bahwa kehidupan di dunia ini adalah
tujuan utama , sehingga dia curahkan waktu dan tenaga untuk mendapatkannya dan
bersenang-senang dengannya . Mereka ini adalah orang-orang ingkar dengan hari
pembalasan dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka . Dan mereka inilah
orang-orang yang menjauh dari jalan menuju Allah.
Allah berfirman :
ÙˆَØ¥ِÙ†َّ الَّØ°ِينَ Ù„َا ÙŠُؤْÙ…ِÙ†ُونَ بِالْآخِرَØ©ِ عَÙ†ِ الصِّرَاطِ
Ù„َÙ†َاكِبُونَ
Artinya :
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat
benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).
(QS. 23:74) (Referensi
tafsir al-mukminun ayat 74)
Dan sebagian yang lain memahami bahwa dunia bukanlah tempat tujuan , namun dia
adalah tempat berteduh sementara yang akan ditinggalkan menuju ke tempat
peristirahatan abadi . Sehingga kita melihat mereka beramal dan berbekal untuk
tujuan tersebut . Mereka ini adalah orang-orang yang percaya dengan adanya
hari akhir dan hari pembalasan.
Pencarian Jalan Keselamatan
Dari keyakinan dengan adanya hari akhir inilah, akhirnya manusia berusaha
mencari jalan yang paling singkat dan aman yang menyampaikan kepada tujuan.
Maka bermunculanlah agama-agama, aliran-aliran, serta pemikiran-pemikiran yang
menurut masing-masing dari penganutnya jalan itulah yang terbaik yang akan
menyampaikan mereka kepada tujuan.
Kenyataan inilah yang menjadikan sebagian besar manusia bingung . Jalan
manakah yang akan ditempuh? Sementara dia diharuskan berjalan dan tidak bisa
berhenti , di lain pihak kesalahan di dalam memilih jalan adalah kebinasaan .
Jalan Keselamatan Menurut Agama Islam
Dari uraian di atas , kita bisa mengambil kesimpulan bahwa mengetahui jalan
yang selamat adalah sesuatu yang penting dan darurat bagi kita semua . Usaha
untuk mendapatkannya adalah usaha yang paling mulia , dan doa untuk
mendapatkannya adalah doa yang paling bermanfaat di dunia dan akhirat.
Karenanya umat islam diwajibkan untuk memohon kepada Allah petunjuk untuk
menempuh jalan ini setiap rakaat di dalam shalatnya.
اهْدِÙ†َا الصِّرَاطَ الْÙ…ُسْتَÙ‚ِيمَ
Artinya : Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. 1:6) (tafsir al-fatehah 6)
Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : "...Dan oleh sebab
itulah , doa yang paling bermanfaat , paling agung , dan paling bijaksana
adalah doa di dalam surat Al-Fatihah : Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS.
1:6) , (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat. (QS. 1:7) , karena sesungguhnya seseorang ketika mendapat hidayah
kepada Ash-Shirathal Mustaqim , maka Allah akan menolongnya untuk taat dan
meninggalkan kemaksiatan , dan dia tidak akan tertimpa kejelekan di dunia dan
akhirat . ( Majmu' Fatawa Ibni Taimiyyah 3 / 281 )
Namun doa saja tidaklah cukup , harus disertai dengan usaha . Dan usaha
pertama untuk menempuh jalan ini adalah mengenal sifat-sifat dan keistimewaan
jalan Allah , kemudian yang kedua berusaha untuk menempuhnya . Oleh karena
itu, di dalam tulisan ini , penulis -dengan segala kekurangan yang ada
padanya- ingin mengajak pembaca sekalian untuk bersama-sama mengetahui sifat-
sifat jalan yang selamat tersebut, dengan harapan semoga Allah berkenan
membuka hati kita untuk berkumpul dan bersatu di atas jalan tersebut ,
kemudian bersama-sama berjalan menuju tempat kembali yang selama ini kita
dambakan , surga Allah
Posting Komentar