Mushaf Alquran adalah buku yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Mushaf Alquran memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan proses penurunan, penulisan, pengumpulan, dan pencetakan Alquran. Artikel ini akan membahas sejarah mushaf Alquran dari berbagai aspek.
Penurunan Alquran
Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, mulai dari tahun 610 M hingga 632 M. Penurunan Alquran dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah adalah periode ketika Nabi Muhammad SAW masih berada di kota Mekkah, sebelum hijrah ke Madinah. Periode ini berlangsung selama 13 tahun. Periode Madinah adalah periode ketika Nabi Muhammad SAW sudah hijrah ke Madinah dan membangun negara Islam. Periode ini berlangsung selama 10 tahun.
Penurunan Alquran tidak berurutan sesuai dengan urutan surah dan ayat yang ada di mushaf Alquran. Penurunan Alquran disesuaikan dengan kondisi, kejadian, dan kebutuhan umat Islam pada saat itu. Nabi Muhammad SAW kemudian mengajarkan Alquran kepada para sahabatnya, yang kemudian menghafal dan menyebarkannya kepada orang lain.
Penulisan Alquran
Meskipun Alquran diturunkan secara lisan, namun sejak awal juga ada upaya untuk menuliskannya. Nabi Muhammad SAW memerintahkan beberapa sahabatnya yang bisa membaca dan menulis untuk mencatat Alquran di berbagai media, seperti kulit, tulang, daun, batu, dan kertas. Beberapa sahabat yang terkenal sebagai penulis Alquran adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Ka'ab, Abdullah bin Mas'ud, dan Muawiyah bin Abi Sufyan.
Penulisan Alquran pada masa Nabi Muhammad SAW belum terorganisir secara sistematis. Alquran masih berupa lembaran-lembaran yang tersebar di tangan para sahabat. Belum ada satu mushaf yang lengkap dan baku yang berisi seluruh Alquran.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Alquran masih turun secara berangsur-angsur, sehingga belum ada urutan yang pasti.
- Nabi Muhammad SAW lebih menekankan pentingnya menghafal Alquran daripada menuliskannya.
- Media penulisan yang terbatas dan tidak tahan lama.
- Kurangnya tenaga penulis yang terampil dan terpercaya.
Pengumpulan Alquran
Pengumpulan Alquran adalah proses menghimpun lembaran-lembaran Alquran yang tersebar menjadi satu mushaf yang lengkap dan baku. Pengumpulan Alquran dilakukan oleh para khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pengumpulan Alquran dibagi menjadi tiga fase, yaitu:
- Fase pertama: Pengumpulan Alquran pada masa Khalifah Abu Bakar. Fase ini dipicu oleh peristiwa perang Yamamah, yang menyebabkan banyak sahabat yang menghafal Alquran gugur. Khalifah Abu Bakar khawatir Alquran akan hilang atau berubah, sehingga ia memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Alquran dari berbagai sumber. Zaid bin Tsabit berhasil mengumpulkan Alquran dalam bentuk satu mushaf, yang kemudian disimpan oleh Umar bin Khattab, dan kemudian oleh putrinya, Hafshah.
- Fase kedua: Pengumpulan Alquran pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Fase ini dipicu oleh perbedaan bacaan Alquran di antara para sahabat yang berasal dari berbagai daerah. Khalifah Utsman bin Affan khawatir akan terjadi perselisihan dan perpecahan di antara umat Islam, sehingga ia memerintahkan Zaid bin Tsabit dan tiga sahabat lainnya untuk membuat salinan mushaf yang disimpan oleh Hafshah. Zaid bin Tsabit dan kawan-kawan membuat tujuh salinan mushaf, yang kemudian dikirim ke tujuh kota besar, yaitu Mekkah, Madinah, Kufah, Basrah, Syam, Bahrain, dan Yaman. Mushaf-mushaf lain yang tidak sesuai dengan mushaf Utsman kemudian dimusnahkan.
- Fase ketiga: Pengumpulan Alquran pada masa pemerintahan Abbasiyah. Fase ini dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, yang membutuhkan standarisasi bacaan dan penulisan Alquran. Pada masa ini, muncul ilmu-ilmu Alquran, seperti ilmu qira'at, ilmu rasm, ilmu tajwid, ilmu tafsir, dan ilmu 'uluumul qur'an. Pada masa ini juga, mushaf Alquran mulai diberi tanda baca, tanda wakaf, dan tanda tajwid, untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman Alquran.
Pencetakan Alquran
Pencetakan Alquran adalah proses membuat salinan Alquran dengan menggunakan mesin cetak. Pencetakan Alquran memiliki sejarah yang berbeda-beda di berbagai negara dan daerah. Di Indonesia, pencetakan Alquran dimulai pada abad ke-19, ketika seorang ulama Palembang bernama Haji Muhammad Azhari mencetak mushaf Alquran pada tahun 1848. Mushaf ini diduga merupakan mushaf cetak tertua di Asia Tenggara, bahkan salah satu cetak tertua di dunia.
Pada awal abad ke-20, di Indonesia mulai tumbuh penerbit-penerbit Alquran, antara lain Maktabah al-Misriyah Abdullah Afif Cirebon, Matba'ah Islamiyah di Bukittinggi, penerbit Visser & Co, dan TB Ab Sitti Sjamsijah Solo. Pada tahun 1974, Kementerian Agama Republik Indonesia membentuk Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, yang bertugas untuk menstandarisasi mushaf Alquran di Indonesia. Mushaf standar Indonesia mengacu pada mushaf cetakan Afif Cirebon, yang sudah mengakar di masyarakat.
Kesimpulan
Mushaf Alquran adalah buku yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Mushaf Alquran memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan proses penurunan, penulisan, pengumpulan, dan pencetakan Alquran. Proses-proses ini dilakukan oleh para sahabat, khalifah, dan ulama, dengan tujuan untuk menjaga kemurnian, keaslian, dan ketersediaan Alquran bagi umat Islam. Mushaf Alquran di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, yang mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya Islam di Nusantara.
Source:
- SEJARAH PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN. https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/5fcbe-makalah-sejarah-penulisan-mushaf-alqur-an.pdf.
- Sejarah Panjang Mushaf Al-Quran Indonesia - Kemenag. https://kemenag.go.id/read/sejarah-panjang-mushaf-al-quran-indonesia-j7dn0.
- Mengenal Sejarah Al-Quran, Dari Turun Hingga Pembukuan — Lembaga Amil .... https://zakat.or.id/mengenal-sejarah-al-quran/.
- Penyusunan Mushaf Al Quran: Sejarah dan Prosesnya. https://vivoglobal.id/penyusunan-mushaf-al-quran-sejarah-dan-prosesnya/.
- Sejarah Pencetakan Mushaf Alquran di Indonesia |Republika Online. https://islamdigest.republika.co.id/berita/qcjlv8366/sejarah-pencetakan-mushaf-alquran-di-indonesia.
Posting Komentar