Alquran adalah kitab suci umat Islam yang merupakan kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Alquran berisi ajaran-ajaran yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Alquran juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang tidak ada tandingannya.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah awal pengumpulan dan penulisan Alquran?
Bagaimana prosesnya hingga Alquran dapat tersusun menjadi 30 juz dan 114 surat seperti yang kita kenal sekarang? Artikel ini akan menjelaskan secara ringkas sejarah penulisan Alquran yang terbagi menjadi tiga masa, yaitu masa Nabi Muhammad SAW, masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan masa Utsman bin Affan.
Masa Nabi Muhammad SAW
Pada masa ini, penulisan Alquran masih bersifat sporadis dan tidak sistematis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Keterbatasan media tulis yang tersedia, seperti pelepah kurma, potongan kulit, tulang belikat unta, atau batu cadas.
- Sedikitnya orang yang bisa membaca dan menulis (khatib) di kalangan umat Islam, karena pada saat itu masyarakat Arab lebih mengutamakan lisan daripada tulisan.
- Belum adanya standar penulisan huruf Arab, seperti titik, harakat, atau tanda baca.
- Belum adanya pembagian ayat, surat, atau juz dalam Alquran.
Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW selalu menghafal setiap wahyu yang diterimanya dan menyampaikannya kepada para sahabat. Nabi juga memerintahkan para sahabat yang bisa menulis untuk mencatat wahyu tersebut dengan media yang ada. Selain itu, Nabi juga mengajarkan cara membaca dan menghafal Alquran kepada para sahabat, sehingga banyak di antara mereka yang menjadi penghafal Alquran (huffaz).
Salah satu sahabat yang ditunjuk oleh Nabi sebagai pencatat wahyu adalah Zaid bin Tsabit. Ia adalah seorang yang cerdas, pandai membaca dan menulis, serta menguasai beberapa bahasa. Zaid bin Tsabit juga termasuk salah satu sahabat yang paling banyak menghafal Alquran.
Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada masa ini, terjadi peristiwa penting yang mendorong pengumpulan dan penulisan Alquran secara sistematis, yaitu perang Yamamah. Perang ini terjadi pada tahun 12 H antara pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan pasukan Musailamah Al-Kadzab, seorang yang mengaku sebagai nabi palsu.
Dalam perang ini, banyak sekali syuhada dari kalangan penghafal Alquran, di antaranya Salim, bekas budak Abu Hudzaifah, yang merupakan salah satu orang yang diperintahkan oleh Nabi untuk mengambil pelajaran Alquran darinya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para sahabat, terutama Umar bin Khattab, bahwa Alquran akan hilang atau terlupa jika tidak segera dikumpulkan dan ditulis.
Umar bin Khattab kemudian mengusulkan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang saat itu menjadi khalifah pertama, untuk mengumpulkan Alquran dalam satu mushaf. Abu Bakar awalnya ragu, karena merasa tidak pantas melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi. Namun, setelah Umar terus meyakinkannya, Abu Bakar akhirnya menyetujui usulan tersebut.
Abu Bakar kemudian memanggil Zaid bin Tsabit, yang masih menyimpan catatan-catatan wahyu yang ditulisnya pada masa Nabi, dan memerintahkannya untuk mengumpulkan Alquran dari berbagai sumber, baik dari hafalan para sahabat maupun dari media-media tulis yang ada. Zaid bin Tsabit menerima tugas ini dengan berat hati, karena merasa sangat sulit dan berat.
Zaid bin Tsabit kemudian melakukan tugasnya dengan sangat teliti dan hati-hati. Ia tidak mau menulis satu ayat pun kecuali jika ia mendapatkan dua saksi yang dapat menjamin kebenaran dan keaslian ayat tersebut. Ia juga mengurutkan ayat-ayat dan surat-surat Alquran sesuai dengan petunjuk Nabi dan kesepakatan para sahabat.
Setelah selesai, Zaid bin Tsabit menyerahkan mushaf yang telah ia susun kepada Abu Bakar. Mushaf ini kemudian disimpan oleh Abu Bakar hingga wafatnya, lalu disimpan oleh Umar bin Khattab hingga wafatnya, dan kemudian disimpan oleh Hafshah binti Umar, salah satu istri Nabi.
Masa Utsman bin Affan
Pada masa ini, terjadi perkembangan yang mempengaruhi penyebaran dan penyampaian Alquran, yaitu:
- Perluasan wilayah kekuasaan Islam, yang mencakup berbagai daerah dan bangsa dengan latar belakang bahasa dan dialek yang berbeda-beda.
- Munculnya perbedaan bacaan (qiraat) Alquran di antara para sahabat dan tabiin, yang disebabkan oleh perbedaan penulisan huruf Arab tanpa titik dan harakat, serta perbedaan lafazh yang disetujui oleh Nabi.
- Adanya ancaman fitnah dan perpecahan di kalangan umat Islam, yang dimulai dengan pembunuhan Umar bin Khattab dan berlanjut dengan pemberontakan terhadap Utsman bin Affan.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, Utsman bin Affan, yang saat itu menjadi khalifah ketiga, mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengutus utusan kepada Hafshah binti Umar untuk meminjam mushaf yang disimpannya, yang merupakan mushaf yang disusun oleh Zaid bin Tsabit pada masa Abu Bakar.
- Memerintahkan Zaid bin Tsabit dan tiga orang sahabat lainnya, yaitu Abdullah bin Zubair, Said bin Al-Ash, dan Abdurrahman bin Harits, untuk menyalin mushaf tersebut menjadi beberapa salinan dengan menambahkan titik dan harakat pada huruf-huruf Arab.
- Memerintahkan agar mushaf-mushaf tersebut disebarluaskan ke berbagai wilayah Islam, dan mushaf-mushaf lain yang tidak sesuai dengan mushaf Utsman dimusnahkan untuk menghindari perbedaan dan perselisihan.
Dengan demikian, Alquran dapat disatukan dan distandarkan dalam satu mushaf yang dikenal sebagai mushaf Utsman. Mushaf ini kemudian menjadi rujukan utama bagi umat Islam hingga sekarang dalam membaca dan menulis Alquran.
Penutup
Demikianlah sejarah awal pengumpulan dan penulisan Alquran yang terbagi menjadi tiga masa. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang kitab suci kita yang agung ini. Wallahu a'lam.
Sumber:
- (https://www.idntimes.com/life/inspiration/langgeng-irma-salugiasih-1/sejarah-penulisan-al-quran-yang-terbagi-menjadi-3-masa). Sejarah Penulisan Al-Qur'an dan Pengumpulannya dalam 3 Masa - IDN Times
- (https://majelis-quran.com/sejarah-penulisan-al-quran-dan-pengumpulanya/). SEJARAH PENULISAN AL-QUR’AN DAN PENGUMPULANYA - Majelis Qur'an Indonesia :MQI(
- (https://arrahim.id/nabila/sejarah-penulisan-al-quran-pada-masa-nabi/). Sejarah Penulisan Al-Qur’an Pada Masa Nabi - Arrahim.ID
- (https://cepatquran.com/blog/al-quran-sejarah-ringkas-pengumpulan-dan-penyusunan/). Al-Quran: Sejarah Ringkas pengumpulan dan penyusunan - CepatQuran.com
- (https://islamdigest.republika.co.id/berita/r1ns57366/sejarah-penulisan-alquran-pada-masa-nabi-saw). Sejarah Penulisan Alquran pada Masa Nabi SAW |Republika Online
Posting Komentar