Istidraj adalah sebuah ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang durhaka dan lalai. Istidraj berarti Allah SWT memberikan kenikmatan-kenikmatan kepada orang yang bermaksiat, sehingga ia merasa senang dan bangga, padahal itu adalah jebakan menuju kebinasaan. Istidraj juga bisa diartikan sebagai pembiaran dari Allah SWT terhadap orang yang melanggar perintah-Nya, sehingga ia semakin jauh dari petunjuk dan rahmat Allah SWT.
Pengertian Istidraj
Dari segi bahasa, istidraj berasal dari kata daraja yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, seperti harta, jabatan, kesehatan, dan lain-lain, maka itu adalah bentuk istidraj. Allah SWT memberikan nikmat-nikmat itu sebagai ujian dan cobaan, bukan sebagai rahmat dan karunia.
Orang yang mendapatkan istidraj biasanya tidak menyadari bahwa nikmat-nikmat yang didapatkannya selama ini berasal dari Allah SWT. Ia juga tidak bersyukur dan tidak memperbaiki dirinya. Ia malah merasa bahwa ia pantas mendapatkan semua itu karena usahanya sendiri. Ia juga merasa bahwa ia tidak perlu takut kepada Allah SWT, karena ia merasa tidak mendapatkan siksaan atas dosa-dosanya. Ia juga tidak peduli dengan nasib akhiratnya, karena ia terlena dengan dunianya.
Dalil Istidraj dari Al-Quran dan Sunnah
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran tentang istidraj, di antaranya adalah sebagai berikut:
Surat Al-A'raf ayat 182:
وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui."
Surat Al-Mu'minun ayat 55-56:
اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَتَّخِذُوْا عِبَادِيْ مِنْ دُوْنِيْ اَوْلِيَآءَ ۗ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا
Artinya: "Apakah orang-orang yang kafir itu menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku sebagai pelindung selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam untuk orang-orang kafir itu sebagai tempat tinggal.
Katakanlah: "Apakah Kami akan memberitahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Surat Al-An'am ayat 44:
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ ۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan segala pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."
Dari hadis, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku bersamanya jika ia menyebut-Ku.
Jika ia menyebut-Ku dalam hatinya, Aku pun menyebutnya dalam hati-Ku. Jika ia menyebut-Ku di tengah-tengah suatu kaum, Aku pun menyebutnya di tengah-tengah kaum yang lebih baik dari mereka.
Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang kepadanya dengan berlari."
Kesimpulan
Istidraj adalah ujian dari Allah SWT yang berupa kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada orang yang bermaksiat, sehingga ia merasa senang dan bangga, padahal itu adalah jebakan menuju kebinasaan. Istidraj juga bisa diartikan sebagai pembiaran dari Allah SWT terhadap orang yang melanggar perintah-Nya, sehingga ia semakin jauh dari petunjuk dan rahmat Allah SWT. Istidraj telah disebutkan dalam Al-Quran dan hadis sebagai peringatan bagi umat Islam agar tidak terlena dengan dunia
Istidraj itu adalah ketika Allah tetap memberikan kita :
- Harta yang berlimpah; padahal tidak pernah bersedekah.
- Rizki berlipat-lipat; padahal jarang shalat dan terus berbuat maksiat.
- Dikagumi, dihormat, padahal akhlaknya bejat dan mendzolimi orang lain.
- Diikuti, diteladani dan diidolakan; padahal mengumbar aurat dalam berpakaian.
- Sangat jarang diuji sakit; padahal dosa-dosa menggunung dan membukit.
- Tidak pernah diberikan musibah; padahal hidup sombong angkuh dan congkak.
- Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas; padahal diberikan makan dari harta hasil culas, korupsi, kolusi dan riba.
- Hidup bahagia penuh canda tawa; padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka hati, fisik dan kehormatannya.
- Karirnya terus menanjak; padahal banyak orang yang diinjak-injak, sikut sana dan sikut sini yg penting naik jabatan.
- Semakin tua semakin makmur; padahal berkubang dosa sepanjang umur.
Hati-hati karena itulah yang dinamakan ISTIDRAJ.!!.
Maka jangan silau dengan kesuksesan dan kemegahan yg ditampilkan seseorang;
bisa jadi dia sedang mengalami istidraj..
Dan pada saatnya nanti Allah tiba2 akan mencabut semua kenikmatan itu, tanpa dia sadari dan Alloh akan beri azab yg pedih diakherat kelak.
Sebagai orang beriman yg dikasihi Allah, maka Allah akan selalu menjaga kita dari segala kemaksiatan, tdk dibiarkan dlm kesesatan.
Jadi kalau kita sdh beramal sholeh, namun kita masih diberi ujian/ cobaan, maka itulah tanda kasih sayang Allah pada hamba2-NYA, berupa keringanan dosa2 & menuju Ampunan NYA
SEMOGA KITA SELAMAT DARI ISTIDRAJ..
AAMIIN YAA RABBAL AL AAMIIN.
Posting Komentar