Orang miskin sering merasa dirinya tidak beruntung
dan tidak bahagia. Mereka mengeluh tentang kekurangan dan kesulitan yang
mereka alami. Mereka iri dengan orang kaya yang memiliki segala kemewahan dan
kenyamanan. Mereka merasa hidupnya tidak adil dan tidak berarti.
Namun, apakah benar demikian? Apakah orang
miskin
tidak memiliki keberuntungan dan kebahagiaan sama sekali? Apakah orang kaya
selalu lebih baik dan lebih mulia dari orang miskin? Apakah hidup orang miskin
tidak ada gunanya dan tidak ada harapannya?
Jawabannya tentu tidak. Islam mengajarkan kita bahwa orang miskin memiliki
keistimewaan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh orang kaya. Islam
mengajarkan kita bahwa orang miskin bisa menjadi orang yang beruntung dan
bahagia, jika mereka bersabar menjalaninya. Islam mengajarkan kita bahwa orang
miskin bisa menjadi orang yang bermanfaat dan berarti, jika mereka berusaha
berbuat baik.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa orang miskin bisa menjadi orang
yang beruntung dan bahagia, jika mereka bersabar menjalaninya:
1. Keberadaan orang miskin sangat penting dalam masyarakat.
Sebagaimana sabda Nabi –shollallohu alaihi wasallam-: “Tidakkah kalian diberi
pertolongan dan diberi REZEKI, melainkan dengan orang-orang lemah kalian“.
(HR. Bukhori: 2896).
Dan termasuk dalam kriteria orang lemah adalah mereka yg miskin sebagaimana
dijelaskan para ulama.
Nabi shollallohu alaihi wasallam berharap hidup miskin dan digiring di
akhirat bersama para fakir miskin, Beliau dahulu berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي
زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Ya Allah hidupkanlah aku sebagai seorang miskin, matikanlah aku sebagai
seorang miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat bersama kelompoknya
orang-orang miskin“. (HR. Attirmidzi: 2352 dan yg lainnya, hadits ini
dihasankan oleh Syeikh Albani).
2. Orang miskin lebih dekat dengan Allah.
Allah SWT berfirman: "Dan Aku lebih dekat kepada mereka daripada urat leher
mereka." (QS. Qaf: 16).
Orang miskin yang bersabar tidak memiliki tempat
bergantung selain kepada Allah. Mereka selalu memohon dan berdoa kepada Allah
untuk memenuhi kebutuhan dan menghapus kesengsaraan mereka.
Mereka selalu
mengingat dan berserah kepada Allah dalam segala keadaan. Mereka selalu
bersyukur dan memuji Allah atas segala nikmat dan cobaan yang diberikan.
Dengan demikian, mereka mendapatkan keridhaan dan kasih sayang Allah, yang
merupakan sumber segala keberuntungan dan kebahagiaan.
3. Orang miskin lebih mudah masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda: "Aku telah berdiri di depan pintu surga, maka
(kulihat) mayoritas orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin." (HR.
Bukhori: 6547, Muslim: 2736).
Orang miskin yang bersabar lebih mudah masuk surga karena mereka tidak terikat
oleh harta, yang bisa menjadi fitnah dan penghalang bagi mereka. Mereka tidak
tergoda oleh dunia, yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam dosa dan
kesesatan. Mereka tidak terbebani oleh tanggung jawab, yang bisa menyita waktu
dan tenaga mereka. Mereka hanya fokus pada ibadah dan amal shaleh, yang bisa
mengantarkan mereka ke surga.
4. Orang miskin lebih bijak dan sederhana.
Allah SWT berfirman: "Dan carilah bekal, dan sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS. Al-Baqarah: 197).
Orang miskin yang bersabar lebih bijak dan sederhana
karena mereka tahu apa yang penting dan apa yang tidak. Mereka tidak
terpengaruh oleh gaya hidup dan konsumsi yang berlebihan. Mereka tidak
membutuhkan banyak hal untuk bahagia. Mereka cukup dengan apa yang ada dan
bersyukur dengan apa yang diberikan. Mereka mengutamakan akhirat daripada
dunia, dan takwa daripada harta.
5. Orang miskin lebih berempati dan peduli.
Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang
paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad dan Thabrani).
Orang miskin yang
bersabar lebih berempati dan peduli karena mereka merasakan penderitaan dan
kesulitan yang dialami oleh orang lain. Mereka tidak sombong dan tidak
merendahkan orang lain. Mereka selalu membantu dan menolong orang lain yang
membutuhkan. Mereka selalu berbagi dan bersedekah dengan apa yang mereka
miliki. Mereka selalu berbuat baik dan menyebarkan kebaikan.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa orang miskin bisa menjadi
orang yang beruntung dan bahagia, jika mereka bersabar menjalaninya. Tentu
saja, ini bukan berarti bahwa orang miskin tidak boleh berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Islam mengajarkan kita untuk
bekerja keras dan berikhtiar untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Islam
juga mengajarkan kita untuk saling membantu dan memberi bantuan kepada orang
miskin yang membutuhkan.
Namun, Islam juga mengajarkan kita untuk tidak terobsesi dan tergila-gila
dengan harta dan dunia. Islam juga mengajarkan kita untuk tidak merasa rendah
dan putus asa karena kemiskinan dan kesulitan. Islam juga mengajarkan kita
untuk tidak mengeluh dan mengadu kepada selain Allah. Islam juga mengajarkan
kita untuk tidak lupa dan meninggalkan Allah karena kaya dan senang.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar dan bersyukur atas apa yang
Allah berikan kepada kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang bermanfaat
dan berarti bagi diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan umat kita.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dan bahagia di dunia dan
akhirat. Amin.
***
Sumber: muslimah.or.id
___
Posting Komentar