Seorang yang jujur di dalam jiwanya terdapat nilai rohani yang memantulkan sikap berpihak kepada kebenaran, moral terpuji, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, sehingga ia hadir sebagai orang berintegritas yang mempunyai kepribadian terpuji dan utuh.
Sifat Jujur
Sifat jujur merupakan mutiara akhlak yang akan menempatkan seseorang dalam kedudukan mulia (maqamam mahmuda). Orang yang jujur berani menyatakan sikap secara transparan, terbebas dari segala kepalsuan dan penipuan. Hatinya terbuka dan selalu bertindak lurus, dan oleh karena itu ia memiliki keberanian moral yang sangat kuat. (sumber)
Kejujuran sangatlah penting dalam segala bagian kehidupan kita bahkan dalam
bercanda pun kita di tuntut untuk jujur,
Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong
dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia…celaka dia. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Suatu kebaikan akan diikuti dengan kebaikan sedangkan kejahatan pun akan diikuti kejahatan yang semisal
Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)
Kejujuran akan membawa kemujuran sedangkan kebohongan akan selalu diikuti dengan kebohongan yang lebih fatal
contoh ilustrasi :
Si A berhutang pada si B dya berkata bahwa dya berhutang untuk membeli beras untuk makan sehari hari ,karena kasihan si B meminjami si A sejumlah uang.
Ternyata si A berbohong uang hasil meminjam bukannya untuk beli beras tapi sebenarnya untuk tambahan membeli motor.
Si B melihat si A membeli motor jadi mempertanyakan lo kemarin buat makan aja harus berhutang kok sekarang malah beli motor dya datang ke si A mempertanyakan hutang yang kemarin
Si A untuk menutupi kebohongannya dya berbohong lagi motor itu bukan motor dia tp motor si C sahabatnya yang dititipkan padanya karena penasaran si B bertanya ke si C karena merasa tak tahu menahu di tanya soal motor si C marah merasa d manfatin datanglah ke si A ,si A untuk menutupi kebohonganya yang kedua berbohong lagi.
Singkat cerita si B dan si C marah pada si A dan tidak percaya lagi omongan si A
Dari cerita tadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa suatu kebohongan akan di tutup dengan dengan kebohongan yang lain ,hilangnya amanah ,hilangnya kepercayaan dan yang pasti kebohongan adalah suatu dosa
Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan dusta. (HR. Al Bazzaar)
Berkata bohong adalah salah satu dari tiga tanda orang munafik sebagaimana sabda rosulullah sholallahu alaihi wassalam:
Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
Tapi ada kebohongan yang di perbolehkan pada situasi tertentu insyaallah akan di bahas pada kesempatan yang lain.
Akhir kata,jika ada kebenaran dalam tulisan ini itu datangnya dari ALLAH kebetulan lewat tulisan ini jika ada kesalahan itu murni kesalahan penulis.
wabilahi taufiq walhidayah wassalamualaekum warohmatullohi wabarokatuhu
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar